STABILISASI SWELLING TIGA DIMENSI (3D) TANAH LEMPUNG EKSPANSIF DENGAN LIMBAH INDUSTRI KERAJINAN KERAMIK

Authors

  • Jotam Antonio Correia Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang
  • Agus Tugas Sudjianto Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang https://orcid.org/0000-0001-7547-7004
  • Riman Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang

DOI:

https://doi.org/10.31328/bouwplank.v2i2.237

Keywords:

Stabilisasi swelling (3D), Tanah Lempung Ekspansif, Limbah Industri Keramik

Abstract

Tanah merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Tanah sendiri sering menimbulkan dampak buruk terutama di bidang teknik sipil,  seperti kadar air tanah yang tinggi yang diakibatkan oleh sifat-sifat tanah yang buruk, kompresibilitas atau tekanan yang besar dan daya dukung yang rendah. Sebagian dari jenis tanah yang memiliki sifat buruk tersebut adalah tanah yang mudah mengalami kembang susut besar (Sudjianto,2012). Beberapa jenis tanah yang memiliki potensi kembang susut besar adalah tanah yang dapat mengalami perubahan volume secara signifikan seiring dengan perubahan kadar airnya. Tanah lempung merupakan tanah yang banyak mengandung mineral-mineral dengan potensi kembang tinggi yang sering disebut tanah lempung ekspansif. Tanah ini memiliki sifat mudah mengembang jika terkena air sehingga menyebabkan penurunan nilai kekuatan tanah. Ini bisa diatasi dengan menstabilkan tanah. Untuk  stabilisasi tanah adalah dari limbah industri kerajinan keramik. Penelitian ini bertujuan untuk menguji bahan alternatif untuk menstabilkan tanah lempung ekspansif. Yakni menggunakan limbah industri kerajinan keramik, sehingga hasil yang diperoleh dari uji fisik tanah berupa nilai IP tanah asli sebesar 48,73% dapat diturunkan menjadi 27,46 Pada pengujian sifat mekanik tanah didapatkan nilai unconfined meningkat dari 1.287 kg/cm2 menjadi 1.689 kg/cm2, dan hasil uji swelling 3D menunjukkan nilai perkembangan tanah asli Jombang sebesar 95% yaitu kemudian setelah distabilisasikan nilai swelling terendah pada komposisi hari kedua yaitu 15% dan 20%. Sehingga nilai komposisi campuran optimum untuk tanah asli dan bahan stabilisasi adalah 9,6%.

References

A. T. Sudjianto, Kajian Model Perilaku Swelling Pada Tanah Lempung Ekspansif Dengan Pola Dua Dimensi. Yogyakarta, Indonesia: Prosiding Konferensi Nasional Teknik Sipil I, Universitas Atmajaya, 2007.

H. Sinaga, “Pengaruh Kapur Terhadap Tingkat Kepadatan Dan Kuat Geser Tanah Ekspansif,” Unika Soegijapranata., Semarang, 2014.

Renaningsih, A. Susanto, And A. Pramaisela Hapsari, “Analisis Perbandingan Kuat Dukung Tanah Lempung Yang Distabilisasi Dengan Campuran Kapur Dan Trass,” Prosiding Ceedrims, 2021.

A. Tugas Sudjianto, “Stabilisasi Tanah Lempung Ekspansif Dengan Garam Dapur (Nacl)”.

A. T. Sudjianto, Kajian Model Perilaku Swelling Tanah Lempung Ekspansif Dengan Pola Dua Dimensi. Jogjakarta: Konferensi Nasional Teknik Sipil I, 2008.

I. Mochtar, “Rekayasa Penanggulangan Masalah Pembangunan Pada Tanah-Tanah Sulit,” Surabaya: Jurusan Teknik Sipil Ftsp Its, 2002.

R. Abeng Ranggaesa, Y. Zaika, And Suroso, “Pengaruh Penambahan Kapur Terhadap Kekuatan Dan Pengembangan (Swelling) Pada Tanah Lempung Ekspansif Bojonegoro”.

Sutikno And B. Damianto, “Stabilisasi Tanah Ekspansif Dengan Penambahan Kapur (Lime): Aplikasi Pada Pekerjaan Timbunan”.

Astm, Annual Books Of Astm Standards Section 4 Volume 04.08 Soil And Rock (I), D420D4914. Ed., Vol. 04.08. 2003.

Clay, “Journal Of The Soil Mechanics And Foundation Devision , Asce, Discussion,” Vol. 88, No. Sm4.

R. D. Holtz And H. J. Gibbs, “Prediction On Swelling Potential For Compacted,” 1956.

A. Rifa’i, “Mechanical Testing And Modelling Of An Unsaturated Silt With Engineering Application,” Epfl, Switzerland, 2002.

D. Mayers, “Expansive Clays And Road Subgrade An Analysis,” 2005.

S. Affandi, H. Setyawan, S. Winardi, And A. Purwanto, “A Facile Method For Production Of High-Purity Silica Xerogels From Bagasse Ash,” Science Direct, Vol. 20, No. 5, 2009.

A. Tugas Sudjianto, “Kajian Model Perilaku Swelling Pada Tanahlempung Ekspansif Dengan Pola Dua Dimensi,” Konferensi Nasional Teknik Sipil I (Konteks I), Pp. 11–12, 2007.

R. Roseno Rahmadya, A. Rachmansyah, And Y. Zaika, “Pengaruh Penambahan Bahan Campuran (Dengan Slag Baja Dan Fly Ash) Pada Tanah Lempung Ekspansif Terhadap Nilai Cbr Dan Swelling”.

Y. Syaida Adha Putra, T. Ahmad Fauzan Syah, A. Inra, And T. Hadayono, “Soil Stability Using Cement Pcc In Lubuk Minturun Padang, Indonesia,” International Conference On Technicaland Vocation Education And Training, 2017.

R. Prasetyo, “Pengaruh Penambahan Campuran Slag Baja Dan Fly Ash Pada Tanah Lempung Ekspansif Terhadap Nilai Cbr Dan Swelling,” Universitas Brawijaya, Malang, 2013.

F. H. Chen, “Foundation On Expansive Soils, 2nd Ed Amsterdam, Pp 463,” Elsevier Science Publications, New York., Vol. 7, No. 2, 2017.

A. William, Y. Oentardjo, D. Tjandra, And J. Suwono, “Pengaruh Kadar Kapur dan Kepadatan Terhadap Kuat Geser Tanah Lempung Ekspansif”.

Gambar 7. Grafik pengujian swelling tanah asli Kabupaten Jombang

Published

2022-10-30