PERBANDINGAN KUAT LENTUR BETON BERSERAT ANTARA SERAT FABRIKASI (MICRO FIBERS) DAN SERAT ALAM (SERABUT KELAPA)

Authors

  • Ega Mawarni PT. Era Jaya Wijaya
  • Candra Aditya Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang
  • Abdul Halim Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang

DOI:

https://doi.org/10.31328/bouwplank.v5i1.630

Keywords:

Beton, Kuat Lentur, Serabut Kelapa, Micro Fiber

Abstract

Dari tahun ke tahun, penelitian dengan penambahan bahan tambah seperti serat terus berkembang untuk mengetahui apakah bahan tambah tersebut berpengaruh baik atau buruk pada beton. Sehingga dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui nilai, pengaruh, dan perbandingan kuat lentur beton berserat antara serat fabrikasi (Micro Fibers) dan serat alam (serabut kelapa) dengan variasi masing-masing serat sebesar 300 gr/m3, 450 gr/m3, 600 gr/m3, dan 750 gr/m3. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan analisis statistik menggunakan analisis Anova Single Factor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa serat fabrikasi berpengaruh terhadap kuat lentur beton yang ditunjukkan pada α=0,05>P-Value = 0,003068. Sedangkan serat alam tidak berpengaruh terhadap kuat lentur beton yang ditunjukkan oleh α=0,05<P-Value = 0,576326. Nilai kuat lentur tertinggi pada variasi 300 gr/m3 untuk kedua jenis serat. Pada serat fabrikasi variasi 300 gr/m3 diperoleh nilai kuat lentur sebesar 3,96 Mpa dengan kenaikan 13,23% dan variasi 750 gr/m3 diperoleh 3,24 Mpa dengan penurunan 7,41%. Sedangkan serat alam variasi 300 gr/m3 diperoleh nilai kuat lentur sebesar 3,65 MPa dengan kenaikan 4,23% dan variasi 750 gr/m3 diperoleh 3,41 MPa dengan penurunan 2,65%. Selisih nilai kuat lentur variasi 300 gr/m3 dari kedua jenis serat yaitu 0,31 MPa (8,49%). Sehingga serat fabrikasi lebih efektif meningkatkan kuat lentur beton.

References

F. P. Pane, H. Tanudjaja, and R. S. Windah, “Pengujian Kuat Tarik Belah Dengan Variasi Kuat Tekan Beton,” 2015.

M. A. Mokoagow, “Analisis metode pembuatan terhadap sifat mekanik dan morfologi patahan honeycomb sandwich komposit serat karbon ud 12k layer 2c2,” Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

K. Usman and R. Widyawati, “Pengendalian Mutu Beton Ready Mix Pada Batching Plant Dengan Menggunakan Statistical Quality Control,” Rekayasa J. Ilm. Fak. Tek. Univ. Lampung, vol. 15, no. 3, pp. 205–216, 2011.

S. N. Indonesia, “Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung,” Sni, vol. 2847, p. 2013, 2013.

B. S. Nasional, “Standar Nasional Indonesia (SNI) SNI 2049-2004: Semen Portland,” 2004, Jakarta.

B. S. Nasional, “SNI 03-6820-2002 Spesifikasi agregat halus untuk pekerjaan adukan dan plesteran dengan bahan dasar semen,” Badan Stand. Nasional. Jakarta Badan Stand. Nas., 2002.

T. R. H. Lubis, “Pemanfaatan Serat Ijuk Pada Campuran Beton Dengan Bahan Tambah Viscocrete 3115n Ditinjau Dari Kekuatan Tarik Belah (Studi Penelitian),” J. Ilm. Mhs. Tek. [JIMT], vol. 1, no. 2, 2021.

K. Reincforment, “Kratos Fibers Micro Fibers.” [Online]. Available: https://kratosreinforcement.com/id/micro-fibers-2/

K. Reincforment, “Kratos Fibers Micro Fibers.” [Online]. Available: https://kratosreinforcement.com/id/produk-serat-kratos/

G. R. L. Tobing and Y. Risdianto, “Pengaruh penambahan serat sabut kelapa (coconut fiber) terhadap kuat tekan, kuat tarik belah dan kuat lentur pada beton,” Rekayasa Tek. Sipil, vol. 1, no. 2, pp. 1–8, 2019.

S. Surianti and A. Arham, “Pengaruh Penambahan Serat Sabut Kelapa Terhadap Kuat Tekan Beton,” J. Media Inov. Tek. Sipil UNIDAYAN, vol. 6, no. 1, pp. 57–64, 2017.

B. S. Nasional, “Cara uji kuat lentur beton normal dengan dua titik pembebanan SNI 4431:2011,” 2011.

B. S. Nasional, “Metode Pengujian Kuat Lentur Normal Dengan Dua Titik Pembebanan Sni 03-4431-1997,” Mod. large Cult. Dimens. Glob., vol. 00, no. 1980, pp. 3–41, 1997, [Online]. Available: http://dx.doi.org/10.1016/j.cirp.2016.06.001%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.powtec.2016.12.055%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.ijfatigue.2019.02.006%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.matlet.2019.04.024%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.matlet.2019.127252%0Ahttp://dx.doi.o

B. S. Nasional, “Metode Pengujian Kuat Lentur Beton dengan Balok Uji Sederhana yang Dibebani Terpusat Langsung SNI 03-4154-1996,” Tetrahedron, vol. 52, no. 44, pp. 13837–13866, 1996.

B. S. Nasional, “Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal,” Sni, vol. 3, p. 2834, 2000.

Gambar 6. Grafik Perbandingan Nilai Kuat lentur (MPa) Antara Serat Fabrikasi (Micro Fibers) Dan Serat Alam (Serabut Kelapa)

Published

2025-04-25