BOUWPLANK Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Lingkungan
https://jurnal.widyagama.ac.id/index.php/bouwplank
<p><strong>BOWPLANK Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Lingkungan</strong> adalah jurnal ilmiah yang memuat tulisan hasil penelitian, kajian analisis dan aplikasi di bidang : Struktur Bangunan, Geoteknik, Manajemen Konstruksi, Hidrologi, Transportasi, dan Informatika Teknik Sipil, serta di bidang lingkungan.</p>Universitas Widyagama Malangen-USBOUWPLANK Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Lingkungan2807-5889KAJIAN PERBANDINGAN KEBUTUHAN AIR IRIGASI ANTARA STANDAR PERHITUNGAN KP-01 DENGAN SOFTWARE CROPWAT 8.0
https://jurnal.widyagama.ac.id/index.php/bouwplank/article/view/417
<p>Air merupakan sumber daya alam yang dibutuhkan bagi kehidupan, sehingga perlu pengendalian pemanfaatan agar bisa digunakan secara optimal. Penentuan kebutuhan air irigasi menggunakan dua metode yang berbeda, yaitu metode yang didasarkan pada KP-01 dan CROPWAT 8.0. Parameter yang membedakannya adalah nilai evapotranspirasi tanaman acuan (ETo), hujan efektif, pengolahan tanah, data tanah dan tanaman. Dalam menentukan ETo, CROPWAT 8.0 menggunakan metode Penman-Monteith, sedangkan KP-01 menggunakan metode Penman Modifikasi. Perhitungan kebutuhan air untuk pengolahan tanah pada CROPWAT 8.0 mencakup kebutuhan air pada masa penyiapan lahan, sedangkan pada KP-01 pengolahan tanah ditentukan dengan metode yang dikembangkan oleh Van de Goor dan Zijlstra. Metode CROPWAT 8.0 memperhitungkan waktu dan banyaknya air irigasi yang akan diberikan. Hasil perhitungan kebutuhan air irigasi pada bulan Agustus awal masa tanam KP-01 lebih kecil dari software CROPWAT 8.0. Pada KP-01 sebesar 97,80 mm/hr, sedangkan CROPWAT 8.0 sebesar 98,00 mm/hr. Perbandingan perhitungan KP-01 dan CROPWAT 8.0 sangat berbeda. Pada CROPWAT 8.0, data sebagian default atau tetap jika curah hujan tinggi sehingga menghasilkan nilai nol, sedangkan pada KP-01, jika curah hujan tinggi data menghasilkan nilai meskipun kecil.</p>Andre GuitaryanoRimanAbdul Halim
Copyright (c) 2022 BOUWPLANK Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Lingkungan
2022-04-302022-04-30211610.31328/bouwplank.v2i1.417KAJIAN TARIF DENGAN MENGGUNAKAN METODE BESAR KEUNTUNGAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN DI JALAN BEBAS HAMBATAN BEKASI – CAWANG – KAMPUNG MELAYU
https://jurnal.widyagama.ac.id/index.php/bouwplank/article/view/232
<p>Pertumbuhan penduduk dan perkembangan ekonomi di Kota Bekasi cukup tinggi sehingga aktivitas dan pergerakan warga semakin meningkat. Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi maka berdampak pada peningkatan pergerakan dan angka lalu lintas harian, bahkan kemacetan tidak bisa dihindari di Kota Bekasi khususnya di ruas Bekasi – Cawang – Kampung Melayu yang merupakan penghubung antar Kota Bekasi di Provinsi Jawa Barat dan Kampung Melayu Kota Jakarta Timur. Pembangunan Jalan Tol Becakayu merupakan salah satu solusi mengatasi kemacetan yang terjadi di area penghubung antar daerah tersebut. Melalui kegiatan observasi awal yang dilakukan di jalan tol Becakayu, didapatkan data bahwa sejak dioperasikannya selama 5 bulan, realisasi volume lalu lintas harian berada pada kisaran 9.000-11.000 kendaraan per hari. Sedangkan estimasi lalu lintas harian rata-rata (LHR) pada awal pengoperasiannya direncanakan sebesar 29.800 kendaraan. Artinya angka tersebut hanya berkisar 30% dari estimasi awal yang terdapat dalam Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT). Hal tersebut dipengaruhi oleh kurangnya minat penguna jalan tol, karena tarif tol yang berlaku dianggap terlalu tinggi. Maka diperlukan adanya penyesuaian tarif tol yang ideal untuk meningkatkan kembali minat pengguna jalan tol. Sehingga realisasi volume lalu lintas harian (LHR) sesuai dengan estimasi awal dalam PPJT. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan di Ruas Jalan Tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu. Dengan pendekatan nilai BKBOK dimana tarif tol maksimal adalah 70% dari nilai Biaya Operasional Kendaraan (BOK). Maka didapatkan besaran tarif tol Becakayu seksi IB dan IC untuk Golongan I sebesar Rp 5.620,-/kendaraan atau turun 60% dari tarif awal yang berlaku. Golongan II sebesar Rp 7.111,-/kendaraan turun 66% dari tarif awal yang berlaku. Golongan III sebesar Rp 14.432,-/kendaraan turun 48% dari tarif awal yang berlaku. Golongan IV sebesar Rp 15.965,-/kendaraan turun 54% dari tarif awal yang berlaku. Golongan V sebesar Rp 18.656,-/kendaraan turun 56% dari tarif awal yang berlaku. Maka perlu adanya penyesuaian tarif yang berlaku. Sehingga dapat meningkatkan minat pengguna jalan tol, dan mengurangi resiko kemacetan lalu lintas di jalan bukan jalan bebas hambatan atau non-tol.</p>Astri IndrawatiAji SurajiDafid Irawan
Copyright (c) 2022 BOUWPLANK Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Lingkungan
2022-04-302022-04-302171510.31328/bouwplank.v2i1.232STABILISASI SWELLING TIGA DIMENSI (3D) TANAH LEMPUNG EKSPANSIF DENGAN LIMBAH INDUSTRI KERAJINAN MARMER
https://jurnal.widyagama.ac.id/index.php/bouwplank/article/view/234
<p>Setiap pekerjaan teknik sipil tidak lepas dengan aspek yang paling penting yaitu tanah. Sejumlah masalah yang berkaitan dengan bangunan teknik sipil yang sering dijumpai di lapangan adalah sifat-sifat teknis tanah yang buruk ditandai dengan kadar air tanah yang tinggi, komprebilitas yang besar dan daya dukung yang rendah. Sebagian dari jenis tanah yang memiliki sifat buruk tersebut adalah tanah yang mudah mengalami kembang susut besar. Beberapa jenis tanah yang memiliki potensi kembang susut besar adalah tanah yang dapat mengalami perubahan volume secara signifikan seiring dengan perubahan kadar airnya. Tanah jenis ini merupakan tanah lempung yang banyak mengandung mineral-mineral dengan potensi kembang (<em>swelling potentia</em>l) tinggi atau disebut dengan tanah lempung ekspansif. Dari hasil penelitian pada tanah lempung ekspansif di lokasi Kabupaten Jombang (Jawa Timur) menunjukan bahwa potensi kembang bebas tanah lempung ekspansif yang sangat bervariasi yakni dipengaruhi oleh jenis atau klasifikasi tanah ekspansif, unsur kimia dan mineral, kadar air aktivitas dan indenx plastisitas. Hasil Pengujian limbah industri kerajinan marmer sebagai bahan stabilisasi tanah lempung ekspansif menunjukan bahwa hasil sifat fisis dengan komposisi penambahan bahan stabilisasi 5%, 10%, 15% 20% mengalami penurunan kadar air cukup konsisten.</p>Paulo Jorge MarcalAgus Tugas SudjiantoCandra Aditya
Copyright (c) 2022 BOUWPLANK Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Lingkungan
2022-04-302022-04-3021162510.31328/bouwplank.v2i1.234PERBANDINGAN PENGGUNAAN DUA MERK SILICA FUME DAN ADMIXTURES SEBAGAI BAHAN CAMPURAN PADA BETON MUTU TINGGI
https://jurnal.widyagama.ac.id/index.php/bouwplank/article/view/226
<p>Perkembangan dalam dunia konstruksi beton sangat pesat sehingga para produsen berlomba-lomba menciptakan teknologi baru dalam bidang material konstruksi. Salah satunya silica fume yang merupakan produk yang dapat mempengaruhi sifat kimia dan sifat mekanis beton sehingga dapat meningkatkan kekuatan beton. Silica fume biasanya digunakan pada pembuatan beton mutu tinggi. Sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan beton di area dermaga. Pada proyek Lamongan Oil Tank Terminal (LOTT), area dermaga menggunakan beton mutu tinggi yaitu K-430 serta mempunyai durabilitas campuran akibat pengaruh cuaca dan air. Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komposisi campuran beton dengan penggunaan silica fume dengan merek yang berbeda, yaitu merek Sika Fume dan Consol Fume dengan variasi 7% dan 8%. Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan sika fume dan consol fume dengan tambahan admixture Type D dan Type F menghasilkan waktu pengerasan beton yang lebih lama dan menjaga workabilitas saat beton ready mix sampai ke lokasi pekerjaan masih terjaga kelecakannya. Kuat tekan beton optimal didapat pada penambahan variasi 8% pada campuran Sika Fume yaitu 592 Kg/cm². Sedangkan untuk campuran Consol Fume yaitu 570 Kg/cm². Kuat tekan beton optimal pada penambahan variasi 7% pada campuran Sika Fume yaitu 509 Kg/cm². Sedangkan untuk campuran Consol Fume yaitu 503 Kg/cm². Untuk beton normal didapat 473 Kg/cm².</p>Arsyul MuwafaqAbdul HalimCandra AdityaMuhammad Cakrawala
Copyright (c) 2022 BOUWPLANK Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Lingkungan
2022-04-302022-04-3021263510.31328/bouwplank.v2i1.226ANALISIS NERACA AIR BENDUNG SENGKALING KABUPATEN MALANG JAWA TIMUR
https://jurnal.widyagama.ac.id/index.php/bouwplank/article/view/235
<p>Bendung Sengkaling yang terletak di Desa Tegalgondo Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur mempunyai nilai strategis sebagai penyedia air untuk Daerah Irigasi Sengkaling. Bendung Sengkaling mempunyai 2 intake, yaitu kanan dan kiri. Pada Daerah Irigasi Sengkaling tidak hanya digunakan untuk mengairi area pertanian, tetapi dimanfaatkan juga sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Universitas Muhammadiyah Malang. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder. Yaitu data yang bersumber dari instansi-instansi tertentu yang relevan dengan tujuan penelitian ini. Adapun data-data sekunder yang digunakan adalah sebagai berikut: data aliran Sungai Brantas di Bendung Sengkaling (m³/dt), data luasan Daerah Irigasi Sengkaling, data kebutuhan air untuk PLTMH. Ketersediaan air rata-rata bulanan berdasarkan pencatatan AWLR di Bendung Sengkaling sebesar 4.51 m³/dt, debit maksimal 10.48 m³/dt dan debit minimal 1.12 m³/dt, berdasarkan perhitungan metode FJ. Mock ketersediaan air rata-rata bulanan sebesar 2.702 m³/dt, dengan debit maksimal sebesar 8.353 m³/dt dan minimal 0.007 m³/dt, sedangkan berdasarkan metode NRECA debit rata-rata bulanan sebesar 0.939 m³/dt, debit maksimal 3.653 m³/dt dan minimal 0.000 m³/dt. Neraca Air Bendung Sengkaling surplus selama 7 bulan, yaitu pada bulan November, Desember, Januari, Februari, Maret, April dan Mei, dengan total 27.13 m³/dt. Defisit selama 5 bulan, yaitu pada bulan Juni, Juli, Agustus, September dan Oktober, dengan total -4.95 m³/dt.</p>Ridwan KurniawanRimanAbdul Halim
Copyright (c) 2022 BOUWPLANK Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Lingkungan
2022-04-302022-04-3021364510.31328/bouwplank.v2i1.235