BOUWPLANK Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Lingkungan https://jurnal.widyagama.ac.id/index.php/bouwplank <p><strong>BOWPLANK Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Lingkungan</strong> adalah jurnal ilmiah yang memuat tulisan hasil penelitian, kajian analisis dan aplikasi di bidang : Struktur Bangunan, Geoteknik, Manajemen Konstruksi, Hidrologi, Transportasi, dan Informatika Teknik Sipil, serta di bidang lingkungan.</p> Universitas Widyagama Malang en-US BOUWPLANK Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Lingkungan 2807-5889 ANALISIS PERBANDINGAN PENGGUNAAN BEKISTING KONVENSIONAL DAN SEMI KONVENSIONAL DARI ASPEK MUTU, WAKTU DAN BIAYA https://jurnal.widyagama.ac.id/index.php/bouwplank/article/view/242 <p>Perkembangan teknologi konstruksi di Indonesia saat ini semakin besar dan jauh lebih modern untuk menjaga hasil dan mutu pekerjaan dalam hal desain struktur bangunan atau manajemen konstruksi. Yaitu dari segi kualitas yang baik, waktu yang efisien dan biaya yang sangat ekonomis. Penelitian ini membandingkan dua metode pekerjaan yaitu metode konvensional dan semi konvensional dilihat dari aspek mutu, waktu dan biaya. Pada proyek pembangunan Gedung "Asrama Putra" MTsN 1 Gondanglegi Malang setelah dilakukan analisa perbandingan, ditemukan bahwa dari segi mutu bekisting semi konvensional lebih unggul karena tidak mudah retak atau pecah dibandingkan bekisting konvensional. Jika melihat dari segi waktu, bekisting semi konvensional jauh lebih efisien dengan selisih 5 hari daripada pekerjaan bekisting konvensional. Kemudian dari segi biaya, bekisting konvensional lebih terjangkau dengan harga Rp. 491.129.364,00- daripada bekisting semi konvensional yang mencapai harga Rp. 533.061.064,00-. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan bekisting konvensional unggul hanya dari segi biaya, sedangkan dari segi mutu dan waktu, bekisting semi konvensional lebih unggul.</p> Hanif Rahman Maulana Dafid Irawan Muhammad Cakrawala Copyright (c) 2024 BOUWPLANK Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Lingkungan 2024-04-22 2024-04-22 4 1 1 6 10.31328/bouwplank.v4i1.242 ANALISIS GRANULOMETRI PENAMBAHAN TANAH LEMPUNG EKSPANSIF AMPELGADING TERHADAP POTENSI LIKUEFAKSI TANAH PASIR DELTA BRANTAS https://jurnal.widyagama.ac.id/index.php/bouwplank/article/view/275 <p>Secara umum fenomena likuefaksi terjadi pada tanah pasir jenuh air (Sr=100%) dalam kondisi <em>undrained</em> dan ada beban gempa yang bekerja. Likuefaksi ini dapat menyebabkan kerusakan dan keruntuhan pada struktur bangunan. Salah satu lokasi yang mempunyai potensi likuefaksi adalah tanah pasir Delta Brantas Sidoarjo. Untuk itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan tanah lempung ekspansif terhadap likuefaksi tanah pasir Delta Brantas dan berapa persentase yang optimum dari penambahan lempung ekspansif terhadap potensi likuefaksi tanah pasir Delta Brantas. Metode pengambilan data dengan cara sampel tanah pasir diambil dari Sungai Delta Brantas daerah Tlocor Sidoarjo dan tanah lempung ekspansif diambil dari Ampelgading Kabupaten Malang. Tanah campuran ini terdiri dari pasir Delta Brantas dengan kadar 95% ,90%, 85% dan 80% dengan tanah lempung ekspansif Ampelgading 5%, 10%, 15% dan 20%. Pengujian dilakukan dengan gradasi butiran pada tanah campuran tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa granulometri adalah tanah campuran 85% pasir Delta Brantas dengan tambahan 15% tanah lempung ekspansif Ampelgading. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa granulometri tanah campuran berada di luar granulometri tanah pasir Jepang yang mengalami likuefaksi. Granulometri tanah campuran yang paling optimum adalah sebesar 12%.</p> Yulius I. W. Gasa Agus Tugas Sudjianto Aji Suraji Copyright (c) 2024 BOUWPLANK Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Lingkungan 2024-04-22 2024-04-22 4 1 7 15 10.31328/bouwplank.v4i1.275 STUDI ANALISIS PENGARUH SEDIMENTASI TERHADAP KAPASITAS TAMPUNGAN EFEKTIF WADUK JAMBU https://jurnal.widyagama.ac.id/index.php/bouwplank/article/view/481 <p>Waduk sebagai salah satu infrastruktur vital dalam pengelolaan sumber daya air, memainkan peran penting dalam menjamin pasokan air bagi berbagai kebutuhan manusia. Sedimentasi adalah akumulasi material hasil erosi, yang terbawa aliran air dari daerah tangkapan, kemudian mengendap di dasar waduk. Teknik Pengumpulan Data Primer data yang didapatkan dari hasil uji laboratorium pengambilan sampel sedimen dasar Waduk Jambu dan hasil survei pengukuran konsentrasi sedimen. Data yang dimaksud yaitu data teknis waduk berupa peta DEM dan alur sungai, data inflow sedimen tahunan, data inflow aliran tahunan, data pengukuran tampungan waduk kapasitas tampungan efektif waduk pada masing-masing elevasi adalah sebagai berikut Elevasi 28,00 m 78.763,73 m³ Elevasi 29,00 m 893.645,05 m³ Elevasi 30,00 m 3.574.619,50 m³ dan Elevasi 31,00 m 5.008.396,87 m³. Metode yang digunakan untuk perhitungan volume sedimen yang telah mengendap di waduk jambu yaitu menggunakan Metode Einstein, volume sedimen yang telah mengendap setelah dilakukan penataan mengalami penurunan yang signifikan dari 13.480,35 m³/tahun menjadi 2.260,06 m³/tahun. Dengan berkurangnya usia guna waduk, kapasitas tampungan efektif pada elevasi yang lebih tinggi akan lebih cepat terpakai. Dengan memperhatikan hubungan ini, manajemen waduk harus mempertimbangkan penataan kawasan, pemeliharaan, dan tindakan perbaikan untuk memperpanjang usia guna waduk dan memastikan ketersediaan air yang memadai. Penurunan volume sedimen yang mencolok tersebut dapat diartikan sebagai keberhasilan dari langkah-langkah mitigasi sedimentasi yang telah diimplementasikan.</p> Dani Pradana Putra Riman Abdul Halim Copyright (c) 2024 BOUWPLANK Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Lingkungan 2024-04-22 2024-04-22 4 1 16 23 10.31328/bouwplank.v4i1.481 PENGARUH PENAMBAHAN SERAT FABRIKASI (MICRO FIBERS) TERHADAP KUAT TEKAN DAN TARIK BELAH BETON https://jurnal.widyagama.ac.id/index.php/bouwplank/article/view/444 <p>Beton merupakan bahan konstruksi yang umum digunakan untuk pekerjaan pembangunan konstruksi. Beton memiliki kelemahan yaitu bersifat getas sehingga tidak cukup kuat untuk menahan tarik. Untuk mengatasi kelemahan pada beton dapat dilakukan dengan menambahkan serat dalam campuran beton. Serat yang akan digunakan dalam campuran beton adalah serat fabrikasi <em>Micro Fibers</em>. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan serat <em>Micro Fibers</em> sebagai bahan tambah dalam beton terhadap kuat tekan beton, mengetahui pengaruh beton terhadap kuat tarik belah beton dan untuk mengetahui nilai optimum serat <em>Micro Fibers</em> dalam campuran beton. Metode yang digunakan untuk pengambilan data dalam penelitian ini yaitu metode eksperimental di Laboratorium Fakultas Teknik, Universitas Widyagama Malang. Metode analisis yang digunakan untuk menganalisis dan observasi data yaitu metode statistik dengan menggunakan analisis <em>Anova single factor</em>, serta untuk kuat tarik dihitung dengan menggunakan Microsoft Excel. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan serat <em>Micro Fiber</em> mempengaruhi kuat tekan beton, dimana hasil analisis anova menunjukkan F hitung 8,48099 &gt; F tabel 2,866081. Penambahan serat <em>Micro Fiber</em> juga mempengaruhi kuat tarik belah, dimana hasil analisis anova menunjukkan F hitung 3,060887 &gt; F tabel 2,866081. Nilai optimum kuat tekan beton dengan penambahan serat fabrikasi sebesar 2,59% menghasilkan kuat tekan maksimum sebesar 25,67 Mpa.</p> Arif Darmawan Abdul Halim Dafid Irawan Copyright (c) 2024 BOUWPLANK Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Lingkungan 2024-04-22 2024-04-22 4 1 24 32 10.31328/bouwplank.v4i1.444 KAJIAN PELAT BETON BERTULANG YANG TAHAN TERHADAP AMMONIUM NITRATE https://jurnal.widyagama.ac.id/index.php/bouwplank/article/view/449 <p>Kerusakan material beton pada pelat lantai beton akibat bahan kimia pada bangunan yang berfungsi sebagai Gudang <em>Ammonium Nitrate </em>(AN) adalah <em>scalling</em>/<em>spalling</em>/<em>erosion</em>. Merupakan kondisi dimana beton mengalami pengelupasan pada permukaan, sehingga diperlukan perlindungan terhadap beton untuk menghindari kontak langsung oleh senyawa-senyawa kimia yang akan menurunkan performa beton. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui lebih detail mengenai sebab kerusakan beton khususnya pelat lantai pada Gudang Penimbunan Bahan Peledak PT. Pamapersada District SMMS. Sehingga dapat menghasilkan suatu informasi yang dapat digunakan untuk melakukan perbaikan serta perencanaan beton khususnya pelat lantai yang mengalami kontak langsung dengan bahan kimia <em>Ammonium Nitrate</em> (AN). Metode yang digunakan dalam kajian ini yaitu mengumpulkan data mengenai kerusakan beton akibat serangan kimia. Hasil dari kajian ini yaitu metode pencegahan yang dapat dilakukan dengan memberi lapisan permukaan (<em>coating</em>) dengan <em>Bituminous Coating</em> atau <em>Epoxy Resin</em>. Sedangkan metode perbaikan yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan pembongkaran pada bagian beton yang rusak dan mendesain ulang campuran beton dengan menggunakan beton serat agar memiliki permeabilitas yang lebih rendah.</p> ADITYA BIMANTARA Candra Aditya Abdul Halim Copyright (c) 2024 BOUWPLANK Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Lingkungan 2024-04-22 2024-04-22 4 1 33 38 10.31328/bouwplank.v4i1.449